Mengungkap Sejarah dan Asal Usul Permainan Tradisional Sakong Filipina


Sakong, juga dikenal sebagai “sungka” atau “dakop” di wilayah lain di Filipina, adalah permainan tradisional Filipina yang telah dimainkan secara turun-temurun. Permainan kuno ini telah diwariskan selama berabad-abad dan masih dinikmati oleh banyak orang Filipina hingga saat ini.

Asal usul Sakong dapat ditelusuri kembali ke masa pra-kolonial ketika dimainkan oleh suku-suku asli di Filipina. Dipercaya bahwa permainan ini awalnya dimainkan dengan menggunakan cangkang atau batu sebagai bidaknya, dengan pemain menggunakan tangan mereka untuk menggerakkan bidak di sekitar papan.

Permainan ini biasanya dimainkan di papan kayu dengan tujuh lubang kecil atau lubang di setiap sisinya dan lubang yang lebih besar atau “bahay” di setiap ujungnya. Tujuan permainan ini adalah menangkap sebanyak mungkin bidak dari sisi papan lawan dan memindahkannya ke “bahay” Anda sendiri.

Untuk memainkan Sakong, setiap pemain memulai dengan tujuh buah bidak di masing-masing lubang kecil di sisi papannya. Pemain bergiliran mengambil potongan dari salah satu lubangnya dan mendistribusikannya berlawanan arah jarum jam ke lubang lainnya. Jika bidak terakhir dijatuhkan ke dalam lubang kosong di sisi pemain, mereka dapat menangkap semua bidak di lubang seberang dan memindahkannya ke dalam “bahay” mereka.

Permainan berlanjut hingga salah satu pemain berhasil merebut semua bidak dari sisi papan lawannya. Pemain dengan bidak terbanyak di “bahay” mereka di akhir permainan dinyatakan sebagai pemenang.

Sakong bukan hanya permainan yang menyenangkan dan menantang tetapi juga cara yang bagus untuk mendorong pemikiran strategis dan interaksi sosial. Ini sering dimainkan selama pertemuan dan perayaan, menyatukan orang-orang dan memupuk rasa kebersamaan.

Meskipun sejarah dan asal muasal Sakong masih diselimuti misteri, popularitas dan makna budaya Sakong yang bertahan lama di Filipina tidak dapat disangkal. Permainan tradisional Filipina ini telah teruji oleh waktu dan terus dinikmati oleh orang-orang dari segala usia, menjaga kekayaan warisan dan tradisi masyarakat Filipina tetap hidup.

You May Also Like

More From Author